Tuesday 21 August 2018

Tips Berlibur ke Luar Negri Bersama Anak



Seperti yang saya sebutkan di postingan sebelumnya. Banyak orang merasa tidak aman membawa anak bepergian jauh. Tapi banyak juga yang sudah lebih berani dari saya dalam hal traveling. Saya bukan orang yang pro dalam hal perjalanan. Karena memang tidak sering. Tapi dari pengalaman dua tahun ini, saya mendapatkan banyak pelajaran mengenai perjalanan bersama balita. Tidak mudah, tapi patut dicoba. Perjalanan keluarga kecil bisa menjadi ajang untuk melatih kekompakan. Membuat anak merasakan pengalaman baru. Anak juga akan tahu harus bagaimana di situasi seperti ini. Asalkan melakukan persiapan yang cukup matang. Yang sering saya lakukan sebelum berangkat, adalah.

Tentukan Destinasi
Ketika bepergian, saya selalu mempertimbangakan apakah anak akan senang di tempat tersebut atau tidak. Jika membawa anak, berarti kita mencari tempat yang ramah anak. Atau membuat tempat tersebut menjadi ramah anak.Walaupun ada destinasi yang ingin kita tuju, jangan lupa untuk mencari tempat yang kira-kira akan membuat anak senang. Sehingga ia merasa liburan itu bukan hanya untuk orang tuanya, tapi juga dirinya.

"Berselancar" Seluk Beluk Destinasi
Setelah menentukan tujuan. Saya selalu browsing di internet mengenai tempat tersebut. Bagian mana yang ingin saya kunjungi, dan bagian mana yang akan cocok untuk anak. membuat itinerary atau rencana perjalanan itu penting. Apalagi kalau membawa anak. Agar kita tahu kemana saja kita akan pergi, tidak bingung dan menghabiskan waktu di lokasi untuk menentukan tujuan. Saya juga selalu menggunakan aplikasi google maps untuk mengestimasi waktu tempuh dari hotel ke tempat-tempat tujuan. Mengecek jalur kereta atau bus, dan mencatatnya di itinerary.

Halal Trip
Karena saya muslim, jika memungkinkan saya mencari hotel yang dekat kawasan muslim. Dimana makanan halal akan mudah dicari. Saya juga mengecek lokasi dimana bisa melakukan shalat saat berjalan-jalan. Sejauh ini, saya belum kesulitan dalam mencari tempat ibadah. Karena lokasi tujuan masih ramah muslim. Jika tidak mendapat temat makan bersertifikasi halal, kami memutuskan untuk makan ayam goreng frachise yang sangat terkenal di seluruh dunia. Hehehe. Dan setiap negara tidak menyajikan menu yang sama. Pasti di sesuaikan dengan selera lokal saat itu. Seperti keberadaan nasi, tidak seperti di Indonesia, paket ayam dan nasi polos agak sulit ditemukan di luar negri. 

Packing
Karena bepergian bersama anak balita. Usahakan mengemas barang dengan minim tas. Dalam perjalan berangkat, kami hanya membawa satu koper medium, satu ransel yang cukup besar dan satu tas berisi stroller. Saya membawa tas cadangan yang cukup besar dan mudah dilipat di dalam koper, untuk persiapan penambahan barang saat pulang.
Saat bepergian seperti ini, saya meninggalkan tas selendang cantik yang sering saya gunakan sehari-hari. Saya juga meninggalkan dompet dan menggantinya dengan dompet traveling yang cukup besar untuk 3 paspor, satu pulpen, kartu identitas, debit dan credit card untuk berjaga-jaga, uang rupiah dan dollar.
Dalam tas ransel saya membawa, dompet traveling, alat sholat, tiket perjalanan dan hotel, botol minum, cemilan anak, buku kecil untuk anak, pensil warna, satu buku cerita, tempat makan kecil yang kosong (ini digunakan untuk sisa makanan kalau anak tidak mau makan saat kita makan dan kemungkinan lainnya), sendok bersih, susu anak, satu set baju ganti anak, handuk kecil, tisu basah, minyak kayu putih, essential oil, parfume oil, semua cairan harus dibawah 100ml dan tripod kecil untuk berfoto.
Dalam Koper sudah pasti baju-baju kami bertiga, segala bentuk cairan diatas 100ml saya masukkan koper. Demi menghemat, saya membawa susu UHT anak dalam koper, estimasikan jumlah susu selama perjalanan. 

Stroller
Sampai saat ini R berusia 3 tahun lebih, saya masih membawa stroller. Mungkin usia 4 tahun juga kita masih akan membawa benda tersebut. Karena perjalanan cukup jauh, anak mudah capek, dan masih perlu tidur siang, jadi bisa tidur di stroller. Kami menggunakan stroller yang bisa dilipat sampai sebesar ransel biasa. Cukup memudahkan perjalanan, kalau anak mengantuk. Yang menjadi tantangan menurut saya malah saat nanti anak sudah terlalu besar untuk menggunakan stroller. Untuk bayi mungkin bisa menggunakan baby carrier. 
Pelajaran yang saya dapatkan dari perjalanan terakhir adalah, kita membutuhkan rain cover untuk stroller. Agar kita bisa tetap berjalan-jalan dan anak aman dari hujan. Awalnya saya pikir rain cover itu hanya aksesoris tambahan dari stroller premium yang cukup mahal. Atau hanya bisa beli di luar negri karena di Indonesia stroller hanya digunakan di mall, hahaha. Ternyata setelah saya cek toko online di Indonesia juga sudah banyak yang jual raincover stroller. Jadi ini salah satu barang penting saat perjalanan kemarin.



Monday 20 August 2018

Singapore with Toddler (Travel Hemat)

Saat mendengar kata liburan bersama anak, khususnya balita. Apa yang anda bayangkan? Saat saya dan suami merencanankan perjalanan ke Singapore tahun lalu, beberapa komentar kurang enak muncul dari orang-orang terdekat saya. Namun bagi yang suka traveling, pasti akan mengkondisikan segala cara agar liburan tetap terasa menyenangkan.

Beberapa orang berkata
"buat apa anak masih kecil dibawa liburan jauh-jauh? belum ngerti,"
 atau

"repot bawa anak kecil liburan, nanti malah ga nikmatin karena anaknya ga bisa diem atau rewel, lagian anaknya belum inget juga"
 hmmmm. Sebenernya ini pikiran suami saya juga sih. Hahaha

Tapi, keputusan saya membawa R liburan ke luar negri pastinya karena saya tidak bisa lepas dengan R. Belum pernah saya kepikiran untuk menitipkan R sampai berhari-hari, semalampun saya masih belum berani. Sejauh ini saya menitipkan R paling lama hanya untuk kegiatan harian biasa. Itu juga kadang-kadang dan hampir jarang. Tidur masih selalu dengan saya. Kalaupun dititipkan saya hanya percaya pada kakek-neneknya R, bukan orang lain.

Selain itu saya juga merasakan manfaat berjalan-jalan bersama keluarga inti adalah kerjasama. Kita membagi tugas, dan saling inisiatif. Tidak ada waktu untuk berdebat berlama-lama di jalan, karena kita tetap harus melanjutkan perjalanan.

Buat pecinta travelling, selama masih memungkinkan pasti akan berusaha untuk tetap bisa pergi. Apalagi membawa anak menjadi tantangan sendiri. Kalau buat saya, daripada ga jalan-jalan, atau daripada jalan-jalan dengan hati galau. Mending bawa anak sekalian. Sekalian nambah bonding, sekalian memperkenalkan belahan dunia lain. Walaupun kali ini saya baru bisa mengenalkan potongan kecil dari dunia. hihihi

Singapore, adalah negara pertama yang saya perkenalkan pada R. Semoga ada negara lain yang bisa saya  kenalkan. Kalau tidak, semoga R nanti bisa mengenal negara lain sendiri walaupun tanpa saya. Nanti, kalau sudah dewasa. hehehe

Tempat-tempat yang kami tuju pastinya yang toddler friendly. Jadwal yang saya susun juga dibuat se-fleksibel mungkin, dan tidak terlalu padat seperti bersama tour yang membawa orang dewasa. Berikut adalah kegiatan liburan kami di Singapore selma 4 hari 3 malam:

Playground Bandara Changi
Hari pertama, sesampai di Singapura, saya menemukan tempat menarik untuk anak-anak di Bandara. Ada playground untuk anak-anak melepas lelah setelah duduk cukup lama di  pesawat. orang tua juga bisa duduk-duduk sambil meluruskan kaki di sekitar playground. Playground cukup menarik perhatian anak. Sayangnya R hanya sempatt bermain sebentar karena kita harus segera check in hotel.

Makanan Halal dekat Hotel
Setelah check-in Hotel, kami makan di tempat makan terdekat bernama Al-Jailani. Temptanya berada di pinggir jalan, dan kami bisa merasakan suasan makan pinggir jalan di singapura yang minim sepeda motor. hihihi. Untuk makan halal lainnya sebenarnya ada di daerah Marina Bay Sands di Makansutra. Karena keburu lapar, jadi kita memutuskan makan Al-Jilani dulu. Al-Jilani berada di jalan Bencoolen. Tepatnya sebrang hotel Ibis Bencoolen. Kami hanya perlu berjalan 5 menit dari hotel tempat kami menginap menuju sana. Menu yang disediakan kebanyakan masakan Timur Tengah.

Marina Bay Sands
Malam itu juga kami berencana menuju kawasan Marina Bay Sands. Ternyata R sudah tertidur di stroller sebelum turun dari MRT. Jadi kita berjalan seputaran Marina Bay, melewati Helix Bridge, dan berjlaan menuju patung Merlion berdua sambil mendorong stroller R. Ternyata saat itu kita sempat menikmati Laser Show yang dinyalakan kembali sekitar jam 9 malam. Walaupun dari kejauhan, musik, pijaran lampu dan tarian air mancur terlihat indah. Saya akan memastikan besok untuk melihat lagi di jam dan tempat yang tepat. Terlebih lagi yang saya suka adalah, pertunjukan ini gratis. Hihihi.

Masih Bangun, semangat mau lihat patung Singa katanya
Ternyata ga kuat, ngantuk :D









Santosa Island
Hari kedua kami berencana menuju Santosa Island. Karena R masih balita, saya tidak berfikir untuk ke Universal studio. Saya dan suami memilih mengunjungi S.E.A Aquarium untuk memperlihatkan R Aquarium besar lainnya selain di Jakarta. R seperti biasa sangat tertarik melihat ikan-ikan yang berenang jauh diatasnya.

Menunggu Bus
Perjalanan Menuju Santosa Island


menyempatkan foto di depan Universal Studio walaupun tidak masuk ;p



Gardens By The Bay
Tempat yang saya sukai untuk R bermain dengan senang secara gratis ya disini, hihihi. Childern Garden's disini punya banyak pipa berwarna-warni yang memancurkan air dengan berbagai variasi. selain itu, kita tidak perlu anak khawatir terpeleset karena karpetnya terbuat dari karet, aman untuk anak berlari-lari di tengah hujan buatan. R senang sekali bermain disini, ia bermain air sampai tempatnya tutup.

R menikmati hujan buatan

Habis main air, bermain di playground kering





Jalan-Jalan di Orchard Road
Sambil sedikit belanja, kita berjalan di sepanjang Orchard Road. Ternyata ada es krim potong yang khas dari Singapura. Kita menyempatkan membeli dan memancing R bangun dengan es krim itu. Hihihi


Bermain dengan teman baru, sambil menunggu yang shalat Jum'at








Penyakit Gondongan yang sedang merebak

Wow, it's been very long time ago since the last post . Baru aja cek apa aku bisa masuk ke blog ini lagi? ternyata bisa moms ! hihihi. S...