Gondongan U
Tapi kali ini aku ga bahas soal kepindahan sekolah. Aku mau bahas gondongan, penyakit yang mulai merebak di kalangan anak-anak sejak pertengahan tahun 2023 ini. Yang baru saya ketahui sekarang, ternyata gondongan dengan gondok itu beda ya. Kalau gondongan bersumber dari virus paramixovirus yang menyerang kelenjar penghasil air liur, dan ini menular melalui droplet (bersin, berbicara, ataupun batuk). Kalau gondok adalah penyakit yang menyerang kelenjar tiroid. Dan ini tidak menular. Gondok umumnya disebabkan karena kurangnya asupan yodium.
Nah, kemarin itu kedua anakku R dan U berurutan terkena virus paramixovirus tersebut. Awalnya U yang merasakan sakit bagian leher belakang, sakit saat makan dan menelan. Diawali dengan demam sekitar 3-4 hari seiring berkembangnya benjolan di leher dekat pipi. Kebetulan aku post kondisi U yang sedang besar sebelah pipinya. Dan temanku yang mengurus apotik dan klinik menanyakan apakah U sudah vaksin MMR apa belum? Karena di vaksin MMR ada vaksin untuk mumps atau gondongan. Kebetulan U memang sudah tidak vaksin sejak usia 9 bulan. Dulu karena pandemi, aku masih parno buat ke rumah sakit atau tempat kesehatan sejenisnya. Jadilah berkelanjutan U tidak melanjutkan vaksin. (jangan ditiru ya moms).
Okelah akhirnya dari teman tersebut saya mengetahui kalau gondongan menular dan harus diam dirumah dan tidak bertemu orang, atau kita biasa sebut isoman seperto jaman pandemi ya sampai 14 hari karena menular. Tapi ada perbedaan pendapat untuk isoman ini. Dsa tempat U diperiksa bilang cukup 10 hari, kalau sudah tidak demam tidak bengkak, boleh sekolah. Dan temanku yang lulusan kedokteran malah bilang isoman 21 hari. Akhirnya saya ambil yang 10 hari dengan indikasi si anak sudah benar-benar sehat, tidak demam, dan tidak ada bengkak.
Untuk pengobatannya, tentunya karena ini virus tidak ada obat yang tepat untuk menyembuhkan penyakit ini ya. Yang ada adalah perawatan agar gejalanya atau sakitnya berkurang sampai si virus ini kabur sendiri. Dan harus fokus pada asupan makanan untuk penambah imun. Seiring imunnya naik, maka virusnya juga cepat pergi. hehehe.
Sudah menjadi umum di masyarakat Indonesia terutama kalangan ibu-ibu jika medengar kata gondongan, akan langsung menyarankan untuk menggunakan blau atau bulao dalam bahasa sunda untuk pengobatannya. Blau sebenarnya adalah bahan pencuci kain. Katanya jaman dulu kalau mencuci baju putih pakai blau akan kembali kinclong. Saya juga kurang ngerti korelasinya dengan penyembuhan penyakit gondong, hehehe.
 |
| U saat gondongan |
Katanya kalau pakai blau yang dicampur cuka dan dioleskan pada pipi yang bengkak akan terasa dingin dan cepat kempes. Apakah ini mitos atau fakta? sebagai ibu, aku coba saja segala cara yang aku tahu. Karena dulu aku juga pernah gondongan waktu kecil, dan pipiku diolesi blau sama mama dengan harapan bengkaknya cepat kempes.
Tapi ternyata U tidak nyaman dengan oles mengoles air cuka biru itu. Tapi aku tetap usaha dong, kalau ga dioles ya dikasih kompres es. Temanku menyarankan kompres bye bye fever aja yang sudah dimasukan freezer. Tapi karena tidak sempat keluar karena U nempel terus, saya pakai ice gel pack yang sudah ada di kulkas, dimasukan kedalam washlap. Tugas icepack bergantian dengan kantong kompres yang pernah saya beli di sebuah toko serba ada.
 |
| Kantong kompres U isi es batu |
Sebelum makan aku kasih U paracetamol agar sakitnya mereda. Saat sakitnya agak reda, aku buru-buru kasih U makan. Alhamdulillah cara ini membantu pemulihan. Namun ada saatnya si parcet ini ga mempan, akhirnya U makan sambil tiduran miring dengan susunan bantal agak tinggi dan pipi bagian yang sakit dipasangi kompres. Untungnya U masih mau diarahkan untuk bisa makan walaupun dengan cara begitu.
Fase demam sudah dilewati, tinggal menunggu bengkaknya hilang. Bengkak gondongan bisa merambah ke leher menuju pipi sebelahnya. Jadi terihat gembil tanpa leher. Lalu yang sebelah kiri, posisi gondongan awal akan kempes duluan. Sisa yang sebelah kanan. Akhirnya di hari ke-8 U sudah tidak bengkak lagi kedua pipinya. Dan hari ke-9 U sudah gatal ingin main keluar. Jadilah saya kasih izin main keluar dengan syarat menggunakan masker. Hari ke-11 U sudah masuk sekolah.
Gondongan R
Selang satu minggu, R yang merupakan kakak U mulai sakit leher. Awalnya R main sama sepupu-sepupunya di pantai Batu Karas, trus R ga sengaja ketabrak papan surfing seorang bule. Kata omnya ketabraknya cukup keras jadi saat mengeluh itu, awalnya aku kira karena ketabrak papan surfing. Tapi sakitnya kok agak melenceng yah, lebih keatas leher. Jadi curiga ke gondongan. R ga sekolah dulu, karena ada curiga ke gondongan. Dan setelah cek ke dokter, ternyata benar. Sakitnya lebih mengarah ke gondongan. Tadinya sih kalau yakin gondonan ga akan ke dokter, karena sudah tau fase-fasenya virus gondongan. Yang harus diusahakan adalah perbaikan asupan dan perbanyak vitamin tambahan.
R cukup kooperatif kalau sedang sakit. Kompres dan minum obat tidak sesulit U. Karena sudah 8 tahun juga mungkin ya. Jadi pemulihannya lebih cepat. Untuk R bisa dikasih makan bubur atau bubur bayi beras merah yang instant. Seperti mengingat waktu kecil katanya. hihihi. Pertimbanganku dikasih bubur instant ya untuk memenuhi nutrisinya. Selain itu juga saat anak-sanak sakit, aku lebih perhatian sama masakan dirumah. Berusaha ga ada jajanan dan menyediakan masakan rumah yg sehat. MAsakn dirumah diusahakan yang kuah-kuah agar mudah menelannya, seperti soto ayam kampung, sop ayam kampung, dan apapun yang berkuah agar makannya lebih mudah. Dibuatkan jus dan smoothies kacang hijau untuk tambahan protein.
Oke moms, begitulah pengalamanku menangani gondongan anak-anak. Dalam satu bulan kena dua kali jadi ngerasa terlatih dan bisa sharing apa aja yang aku lakukan saat anak gondongan. Semoga kedepannya semua sehat dan tidak ada yang sakit lagi ya🙏 Moms dan keluarga juga semoga sehat selalu🙏
No comments:
Post a Comment