Sunday 18 November 2018

Trip to HongKong 2018 with toddler (Part 1)



Seperti tahun sebelumnya waktu berlibur ke Singapura. Kita membeli tiket pesawat untuk ke Hong Kong sekitar satu tahun sebelumnya. Beli saat event Garuda Travel Fair. Sengaja beli tiket jauh-jauh hari agar persiapan keuangan cukup matang. Bisa nabung-nabung dulu untuk hotel, makan dan belanja. Hihihi.

Karena Pergi ke HongKong tidak perlu visa, maka kami hanya perlu mengecek paspor. Keberadaannya, dan tanggal sudah terupdate 6 bulan sebelum masa berlaku paspor habis.
Saya juga survey berbagai tempat di HongKong melalui internet. Tujuan pertama saya dan suami adalah tempat yang akan membuat R senang. Yaitu Disneyland HK. Banyak yang bilang untuk berkunjung ke Disneyland, lebih bagik ke Disneyland Jepang. Disneyland HK biasa saja, seperti Dufan. Tapi saya dan suami tetap memilih Disneyland menjadi destinasi utama saat berlibur ke HongKong, karena: Tidak cukup uang untuk beli tiket ke Jepang, dan tidak ada karakter Disney di Dufan, hehehe. 

Saya juga mencari banyak referensi makanan halal, dan tempat solat disana. Jadilah menurut suami, trip kita kali ini adalah wisata kuliner halal di HK. Padahal sih ya, hanya beberapa tempat saja restoran halal yang kita kunjungi. Karena jam buka resto yang tidak sesuai perjalan kita. kalau tidak menemukan yang berlabel halal, kita membeli ayam goreng KFC dengan bismillah :D


HongKong ternyata adalah negara multicultural. Tidak sulit bertanya dengan bahasa Inggris di tempat-tempat umum. Seperti di bandara, toko-toko, dan tempat makan. Bahkan petugas umum disana fasih berbahasa Inggris dibanding saat saya ke Korea tahun 2013 silam. Selain itu juga yang menarik adalah banyaknya orang Indonesia disana. Baik orang Indonesia berwajah orientalatau orang Indonesia yang benar-benar berwajah Indonesia. Karena kita liburan disana melewati waktu Sabtu dan Minggu, kita menemukan banyaaaaakkkk sekali para  TKW yang berkumpul di alun-alun sana. Para pekerja tidak hanya mengisi mesjid untuk kajian, tapi juga menjadikan alun-alun tempat mereka bercengkrama dan "berlibur" dengan teman sebangsa Indonesia. 


Day 1

Kami terbang dengan jam keberangkatan  10.10 dari bandara soekarno-hatta. Waktu perjalanan pesawat kurang lebih 5 jam. Pak suami mengambil jam keberangkatan siang demi menjaga stamina anak semata wayang kami. "Biar ga rewel dibawa subuh-subuh atau tengah malam," begitu katanya.
Sejak berangkat pagi, R masih anteng karena sudah saya sounding kalau besok R harus bangun pagi dan langsung mandi karena akan berlibur dengan menggunakan pesawat. Sampai masuk pesawat R terlihat tidak nyaman, tidak seperti biasanya. Diajak membaca buku dna mewarnai hanya bertahan sebentar, lalu ia menangis. Ternyata R mengantuk. Baiklah, ,mungkin memang tadi pagi terasa melelahkan karena begitu bangun langsung mandi dan berangkat, sarapan roti juga dilakukan di mobil. 

Ini pertama kalinya R melakukan perjalanan pesawat lebih dari 1-2 jam. 5 jam perjalanan, saya mempersiapakan beberapa buku yang bisa dibaca dan dimainkan. Walaupun ternyata tidak terpakai karena selama perjalanan R tidur dan nonton dari layar kursi pesawat. R juga tidak bernafsu makan saat berada di pesawat.


Sampai di bandara Hongkong, sekitar jam 4 waktu Hongkong saya langsung menawarkan R untuk makan kembali. Mengingat R dari pagi baru makan roti dan minum susu, kali ini saya harus lebih berusaha agar R mau makan. Akhirnya kita "mojok" untuk makan siang R. Alhamdulillah, akhirnya R mau makan dengan lahap. Mission accomplished.

Hari sudah sore dan tidak mungkin sampai hotel sebelum matahari terbenam, saya mencoba mencari tempat solat di Bandara. Sesuai review yang saya baca, quite room ada lantai 6, di belakang section A. Belakang toilet. Quite room bisa dipakai solat dan ibadah agama lain. Terdapat tempat duduk dengan kran di kaki, dan garis yang dibentuk mengarah kiblat dengan petunjuk kiblat di langit-langit ruangan. Di sisi lain terdapat kursi-kursi yang mungkin bisa digunakan agama lain untuk beribadah. Tempatnya cukup nyaman. Ternyata kalau berusaha mencari, ibadah tetap bisa dilaksanakan meski di bukan di negara sendiri. Hihihi.



Kami melanjutkan perjalanan dengan menaiki kereta airport express untuk menuju kota Hongkong. Disambung dengan naik MTR menuju stasiun central, lalu ganti kereta menuju causewaybay. lalu berjalan menuju hotel.

Perjalanan siang terasa cukup panjang, sepertinya tidak sempat kemana-mana selain makan. Saya ingin mencoba Wai Kee tempat nasi bebek halal yang hanya perlu 1 menit berjalan dari hotel.  Ternyata sudah tutup dari jam 6 sore tadi. Saya salah membaca jadwal buka restorannya, hahaha. Akhirnya kita memutuskan makan di KFC lalu pulang lagi. Dan memulai perjalanan esok hari ke Disneyland.


Day 2

Hari kedua kami berharap mendapat energi baru. Yeaayy, karena hari ini kita akan ke Disneyland. Sekitar jam 09.00 kami berangkat menuju Disneyland menggunakan MTR. Perjalanan yang cukup jauh ditempuh sekitar satu jam. Untuk menuju Disneyland ada kereta khusus dengan jendela berbentuk kepala Mickey. Gerbong unik yang baru bagi saya. Di dalam gerbong terdapat kursi yang cukup berbeda dari biasanya. Di setiap area terdapat beberapa patung karakter Disney yang sudah mendunia dengan warna keemasan. 

Saat memasuki gerbang, ada pemeriksaan tas. Saya pikir, tidak ada benda terlarang yang kami bawa. Tapi ternyata ada barang yang harus kami relakan. Yaitu botol minum R. Karena bahannya kaca, botol itu dianggap berbahaya walaupun sudah dilapisi karet berwarna pink. Sebelumnya botol ini juga sempat dipermasalahkan di bandara. Bukan karena isi airnya, tapi karena bahan kacanya. namun kahirnya lolos. Sedikit menyesal saat harus membuang botol tersebut ke tong sampah begitu saja. Tapi ya sudahlah, mungkin umur  saya bersama botol itu hanya sampai disini. Hiks.




R melihat banyak anak perempuan yang memakai gaun princess yang menjadi tokoh Disney. Ia menginginkan hal yang sama. Saya tidak terpikirkan dengan hal ini. Ternyata Disneyland bisa menjadi surga bagi para pecinta princess series. Anak-anak perempuan tersebut pasti akan merasa menjadi pemeran utama saat berjalan-jalan menggunakan gaun di daerah istana. untung saat itu r menggunakan baju terusan, saya katakan kalau ia juga sedang menggunakan gaun princess, princess R, hehehe.



Saat makan siang kami menuju tempat yang sudah saya cari sebelumnya di Indonesia. Yaitu Explorer Club. Kabarnya makanan yang dijual disana sudah berlabel halal. Dan tepat dibelakang restoran tersebut terdapat musholla bagi muslim yang bernama quite room. Jadilah kami singgah di daerah sana cukup lama. 

Tempat wudhu quite room Disneyland
bermain di Disneyland hari itu ditutup dengan hujan yang sangat deras. Sebelum turun hujan, pihak Disneyland yang sudah tahu keadaan cuaca mengumumkan kalau hari itu tidak akan ada parade. Bnear saja, tidak lama setelah pengumuman hujan deras turun. Kami berteduh di toko souvenir. R langsung sumringah melihat barang-barang di etalase toko.

Hari kedua di HongKong saat musim hujan, kami baru menyadari kalau raincover stroller sangat penting. Sementara mencari barang tersebut stroller R dengan jas hujan Disneyland. Akhirnya jas hujan tersebut bertahan sampai kami kembali ketanah air. mungkin raincover tersebut bisa jadi pelajaran berharga untuk trip selanjutnya kalau masih membawa stroller.


Day 3

Hari ini kami berencana untuk jalan-jalan dan berbelanja oleh-oleh dan berwisata kuliner halal di HongKong. Untuk sarapan, sekitar jam 10 kita menuju Islamic Center. Ya, karena lelah setelah perjalanan kemarin kita berangkat cukup siang. Memang terlalu siang untuk sarapan dan terlalu pagi untuk makan siang. hehehe. Let's say it brunch :D Kami menikmati hidangan dim sum Halal, yang maasya Allah, enak-enak semua. banyak jenis dim sum yang baru saya lihat disini daripada di Indonesia. Dan semuanya cocok di lidah, hehehe.

Setelah makan, kami berangkat ke ladies market dan mengunjungi sneakers street. Pemandangan indah buat pecinta sneakers seperti suami, dan akan sangat senang kalau punya uang lebih buat belanja. Hahaha. 

Masjid Ammar dan Osman yang sedang renovasi
Playground


Setelah berkeliling dan mendapatkan belanjaan yang diinginkan. Kami menuju star avenue, tempat cetakan tangan dan patung orang-orang yang berjasa untuk dunia perfilman HongKong. Tapi ternyata tempat tersebut sedang di renovasi. Sempat bingung mau kemana akhirnya kita berjalan iseng, da menemukan petunjuk menuju garden of stars. Apa ya itu? sebelums ampai kesana kita menemukan playground, sudah pasti kita berhenti untuk membuat R senang dahulu. Ia melepas lelah duduk di stroller dengan bermain. Disana, hehehe. Tidak lama kami menuju Garden of stars, yang ternyata disana ada patung-patung, cetakan tangan dan poster besar para pemain film HongKong. 





Kami menunggu malam untuk melihat City of Lights. Dimana gedung-gedung HongKong akan menyala dan berkerlap-kerlip mengikuti irama lagu. Hmmm cukup menarik, tapi tidak semegah air mancur di Singapur. Saya lebih suka pertunjukan air mancur dan permainan cahayanya.


Penyakit Gondongan yang sedang merebak

Wow, it's been very long time ago since the last post . Baru aja cek apa aku bisa masuk ke blog ini lagi? ternyata bisa moms ! hihihi. S...