Thursday 11 February 2016

Membuat paspor anak via online

Saya mau sharing proses pembuatan paspor R minggu kemarin. Paspor yang dimaksud disini paspor buku seperti biasa ya, bukan yang elektronik. Karena pada saat saya berencana buat yang elektronik katanya ga bisa di Bandung, bisanya di tempat tertentu di Jakarta. Huhuhu
Anak yang dimaksud juga adalah anak berumur di bawah 18 tahun, karena masih belum memiliki ktp. Berikutnlangkah yang saya lakukan dan kesalahn yang tentunya tidak perlu Anda ulang. Karena saya merasa informasi kelengkapan data secara online dari badan Imigrasi masih kurang, dan ada uga kesalahan yang saya lakukan sampai saya harus bolak-balik. Maka saya berencana membagi pengalaman ini untuk meminimalisir orang yang bernasib sama. Hehehehe
1. Daftar online
Masuk ke web badan imigrasi https://ipass.imigrasi.go.id:9443/xpnet/faces/xpnet-main.xhtml lalu pilih pra permohonan personal. Sebelumnya Anda bisa mengklik petunjuk pengisian layanan paspor online lalu mengisi data sesuai petunjuk yang di download terlebih dahulu.
2. Email konfirmasi dan pembayaran
Kita akan menerima email konfirmasi dan diarahkan untuk melakukan pembayaran ke bank BNI. Ada lampiran yang perlu kita cetak terlebih dahulu, lalu melakukan pembayaran langsung ke bank BNI. Lalu kita akan menerima bukti pembayaran.

3. Konfirmasi pembayaran
Kesalahan saya adalah lupa melakukan konfirmasi pembayaran. Dan untuk jadwal kedatangan saya ke kantor imigrasi, saya mengacu pada tanggal yang saya pilih di pendaftaran awal. Ternyata H-1 saya berencana ke kantor imigrasi saya mengecek kembali email dan membaca poin poin keterangan. Baru saya mengkonfirmasi pembayaran dan mengecek tanggal kedatangan ke kantor. Ternyata pada tanggal yang saya klik sebelumnya sudah berwarna abu abu yang berarti sudah penuh, dan baru bisa mengatur jadwal untuk minggu depan. 
Saya masih kekeuh ingin melakukan proses pembuatan paspor besok, saya penasaran dan mencoba datang langsung ke kantor imigrasi untuk memastikan. Setelah bertanya pada petugas, barcode dari bukti pembayaran di scan dan keluar tanggal yang saya pilih pada saat konfirmasi pembayaran bukan saat daftar pertama. Oke, saya akan datang pada tanggal tersebut. 
4. Kedatangan pertama
Saya mendatangi kantor imigrasi Bandung yang berada di jalan Suci. Antrian panjang berada di dua sisi. Saya tidak langsung mengantri, tetapi masuk dan bertanya pada petugas kalau saya peserta online harus kemana. Lalu petugas mengarahkan untuk baris di antrian sebelah kiri kalau dari arah gerbang. Ga banyak yang tau tentang ini karena tidak ada plang keterangan nama antrian. Jadi sebenarnya itu antrian bercampur. Masih ada orang offline yang antri di antrian online. Padahal yang antri online sebenarnya ga sebanyak offline, jadilah antrian tetap lama karena yg offline tetap diarahkan, tidak disuruh balik antri. Di antrian itu saya banyak menyadari kesalahan. Kenapa orang-orang sudah membawa map dan berkas-berkas yang saya tidak ketahui? Lirik punya lirik saya menemukan papan pengumuman berisi list berkas yang harus di bawa untuk anak dibawah 18 tahun. Dan saya menyadari banyak yang belum siap. 
Saya tetap antri walaupun masih ada berkas yang kurang. Siapa tau setelah dapet nomor antrian saya bisa pulang dulu dan kembali lagi. Melihat antrian yang panjang, pasti sempat. Ternyata dari petugas pengambilan antrian saya udah kena dari KTP asli yang lupa saya bawa! Karena terselip di mesin scan rumah saya, terakhir saya fotokopi KTP di alat itu. Ini benar benar lupa. Jadi memang seluruh berkas persyaratan harus dibawa bersama aslinya, dan petugas pengambilan nomor tidak mau menerima sama sekali jika ada berkas yang kurang. Petugas bilang antrian dibuka sampai jam 2. Akhirnya saya pulang untuk membereskan semua persyaratan mengejar sebelum jam 2. Sampai saya balik lagi sekitar jam 12, saya tanya petugas lain, dan dibilang antrian di tutup sampai jam 10! Kesaaal tau gitu saya ga balik lagi, huhuhu. Sampai liat banner, bener juga antrian ditutup sampai jam 10. Tapi kenapa petugas kemarin bilang sampai jam 2?? Ahhh miskom apa gimana sih? Akhirnya saya memutuskan untuk kembali lagi besok pagi. Sebenarnya datang ke kantor lebih baik sejak sekitar jam 7 pagi agar dapat antrian pertama. Waktu saya buat paspor sendiri saya malah datang jam setengah 7 dan masih sepi. Dan saya dilayaninpaling pertama. Tapi sekarang ceritanya lain, dan langkah antrianpun berbeda. Saya harus bawa R juga dari pagi dan tau kan Mempersiapkan bayi dipagi hari. Sipain air mandi R, sarapan R, R mandi, lalu saya mandi dan saya sarapan. Langkahnya lebih panjang dibanding bawa diri sendiri. Hehehe
5. Kedatangan kedua, wawancara dan foto
Sampai kantor sekitar jam setengah 9 dan mengantri lagi. Alhamdulillah kali ini antrian lancar dan lolos sampai dapat nomor antrian. Hanya saja ada beberapa yang miss lagi mengenai berkas. Tapi untungnya kalau sudah lolos antrian dalam, orang dalam lebih fleksibel buat berkas yang kekurangan. Dan waktu R dapet antrian lama sekali sampai lewat jam istirahat. R keburu capek sampai tidur di mobil. Untuk melewati waktu antrian yang akan cukup lama itupun saya sempat beli makan siang yang belum sempat di makan karena R tidur, ke toko buku sebentar, mengambil uang di ATM dan isi bensin.
Sampai pada tempat ternyata antrian sudah lewat nomornya. Lalu saya langsung masuk ke counter 1 karena disana tertulis khusus balita, orang tua, balita dan penyandang disabilitas. Saya bilang kalau anak saya tidur karena menunggu antrian yang lama. Akhirnya saya setelah di cek kelengkapan masih ada yang kurang dan diminta untuk melengkapinya. Yang kurang adalah:
- fotokopi ktp orang tua harus berada dalam satu lembar kertas dan tidak di potong
- fotokopi surat nikah tidak hanya depannya yang terdapat foto kedua orang tua tapi juga dengan isinya yang berisi data orang tua.
- surat pernyataan pribadi, saya pikir surat pernyataan orang tua itu pengganti pernyataan pribadi, ternyata dua-duanya harus ada. Form surat pernyataan pribadi bisa diambil di pos depan, kalau pernyataan orang tua diambil pada saat mengambil nomor antrian. Bilang saja kita sedang membuatkan paspor untuk anak.
Akhirnya R dapat giliran wawancara dan foto. Petugas didalam bertanya kemana saya bilang aja mau jalan jalan. Hihihi. R dapet bonus permen dari petugas, tapi permennya dibiarkan R pegang-pegang aja tanpa dibuka plastiknya, karena masih 10 bulan dan belum kenal permen yang manis banget. Hihihi
(Saya juga berjanji dalam hati tidak akan mengenalkan duluan snack permen, ciki, coklat diluan sebelum R yang minta duluan)
6. Pengambilan paspor
Pengambilan paspor bisa dilakukan 3 hari kerja setelah foto. Kita harus ambil nomor antrian lagi tapi tidak dibatas jam 10. Disini ada kesalahan lagi. Bukti pembayaran terakhir saya kumpulkan di map kuning waktu R foto. Tapi ternyata waktu pengambilan paspor harus disertakan bukti pembayaran. Jadilah saya harus ke bagian informasi untuk mengambil nomor permohonan dan kembali lagi tempat pengambilan nomor antrian. Tidak lama kemudian saya mendapatkan paspor R. 


Alhamdulillah, setelah ini berdoa biar dapat rejeki untuk mengisi buku paspor ini sampai 5 tahun kedepan bersama keluarga kecil kita. We do love travelling around the world 😊😊

Penyakit Gondongan yang sedang merebak

Wow, it's been very long time ago since the last post . Baru aja cek apa aku bisa masuk ke blog ini lagi? ternyata bisa moms ! hihihi. S...